Selasa, 08 Maret 2016

DAUN AFA




Daun afa di ambil dari bahasa daerah ( ULUN ABAY). Daun afa ini adalah tanaman yang terdapat di hutan rimba, tumbuhan ini hidup menjalar dipohon yang berada di sekitarnya, memiliki daun yang panjang dan lebar, mempunyai buah sebesar jempol kaki, berwarna hijau dan berwarna kekuningan ketika matag, warna dari buahnya ketika di buka berwarna putih, sedikit berasa manis dan berbau khas.Tumbuhan ini memperbanyak diri dangan biji ( hypogeal). Karena manfaatnya  tumbuhan ini di ambil dan di tanam  di halaman rumah sehingga saat ini kita tidak perlu lagi kehutan untuk mencari tanaman  tersebut,  jika kita inggin melihat tumbuhan ini secara langsung kita dapat berkunjung ke Desa Sentaban, Kecematan Malinau Barat, Kabupaten Mailnau
Pada zamannya tumbuhan afa ini diggunakan sebagai penyedap rasa ( penganti sasa), pada masa sekarangpun  masyarakat masih menmanfaatkan daun afa ini sebagai campuran dari daun ubi kayu (UMUS BILUY). Maupun sebagai  penghilang rasa fangang pada rebung atau bambu muda atau bahasa daerahnya (BULU BATUNG), tidak hanya sampai disitu tumbuhan ini juga di manfaatkan sebagai obat tradisonal bagi masyarakat , yaitu sebagai obat penurun kadar gula (Diabetes), Bagian yang di manfaatkan dari tumbuhan ini adalah daunya.
Cara memanfaatkan tumbuhan ini sebagai obat yaitu dengan mengambil tujuh helai daun afa, cuci dan rebus dengan satu liter air bersih dan tampa ada bahan campuran lainnya. Setelah mendidih, tuang airnya kadalam wadah, dinginkan dan minum dapat juga di minum hangat sesuai dengan kemawan kita. Rasa dari air rebusan daun afa terbut sedikit berasa seperti sasa. Dari beberapa orang masyarakat  yang kami wawancarai untuk memperoleh informasi, ini mereka mengatakan setelah menkonsumsi air rebusan tersebut mereka merasa segar dan yang  tadi sakit dalam perut merasa enakan  jika ingin mendapatkan hasil yang lebih konsumsilah air dari rebusan daun afa  tersebut secara rutin dua atau tiga kali sehari, sekian dari saya semoga dapat bermanfaat kurang dan lebihnya saya mohon di maafkan.

1 komentar: