Minggu, 27 Maret 2016

Sinigon Monolon




Bungga Bangkai atau Bahasa Daerahnya (Sinigon Monolon) yang artinya sandaran ular sawah. Mengapa di namakan sinogon monolon oleh masyarakat Dayak Abay karena tumbuhan ini mempunyai batang yang batiknya seperti ular sawah,
Lihat pada gambar berikut
Tumbuhan pada gambar ini akan tumbuh dewasa setelah bungga bangkai yang berwarna merah keungguan, mati. Tumbuhan ini hidup di gunung dan daratan,di Malinau kita dapat dengan mudah menemukanya. Karena baunya yang sangat-sangat menyengat. Tetapi tumbuhan yang terdapat pada gambar terakhir tidak berbau hanya saja tumbuhan ini gatal, oleh sebab itu tumbuhan ini tidak dapat dimanfaatkan sebagai obat maupun sebagai sayuran.

Jumat, 11 Maret 2016

Tumbuhan Njabu(pegagan)



Tumbuhan Njabu(pegagan)
Atau Centella Asiatica.
Tumbuhan ini hidup di hutan rimba tapi kebanyakan tumbuhan ini tumbuh di ladang, berbatang bergaris seperti tebu,berbungga berwarna putih,dan berbuah merah. Bagian yang di manfaatkan adalah batangnya, manfaat dari tumbuhan ini adalah sebagai obat batuk kering, cara penggunaanya ambil batangnya yang setengah tua, lalu bakar jangan sampai gosong,proses pembakaran ini dilakukan hanya untuk melunakan batang agar mudah di pilas,atau diperas kedalam wadah. Setelah itu ambil dan minum air dari parasan Njabu, untuk mendapatkan hasil yang maksimal minumlah air dari perasan Njabu dengan rutin.
Semoga dapat bermanfaat.

Tumbuhan Natu ria

Natu ria



Natu ria apa itu...???
Tumbuhan Natu ria adalah tumbuhan yang sangat bermanfaat,membantu penyembuhan infeksi pada lukadan bermanfaat lagi bagi para pemburu. Tanaman ini di gunakan oleh masyarakat suku Dayak Abay dan DAyak Sa'ban sebagai racun sumpit, yang di percaya sangat ampuh untuk melumpuhkan mangsanya. Tumbuhan Natu ria mempunyai daun yang berbentuk hati,berwarna hijau,batang berwarna hijau tua dan sedikit kemerah-merahan itu makanya di katakan ria(merah).
Bagian yang di manfaatkan dari tumbuhan ini adalah batangnya. Cara penggunaan tumbuhan ini sebagai obat luka:
Ambil batang Natu ria,
Bersihkan, dan parut dengan parut kelapa, settelah itu bungkus dengan daun pisang, panas(hangatkan) pada api kecildan tempel pada luka yang infeksi lakukan secara rutin.Semoga ini dapat bermanfaat.

Buah pria hutan


Buah pria hutan atau bahasa SA'bennya
Wie pang (buah pang) atau yang di kenal dengan sebutan buah pria hutan.
Daun dari tanaman ini sama sepperti daun buah pare, hidup di dataran dan gunung, tanaman ini menjalar di tanah,jika ada tumbuhan di dekatnya, tumbuhan ini akan mmenjalar misalnya saja pada tanaman padi. Tumbuhan peria ini sangat unik mempunyai warna yang menarik awalnya berbungga berwarna putih, setelah menjadi buah berwarna hijausetengah matang berwarna hijau bercmpur putihputih,setelah itu kuning,oren,merah dan akhirnya berwarna merah maron, biji-biji dari buah ini juga ikut berubah awal berwarna muda sewaktu muda,setelah itu berwarna hijau,dan akhirnya berwarna hijau kehitaman.
Tidak semuating katan buah ini dapat di manfaat yang dapat di makan atau di jadikan sayur adalah buah yang mudanya.


tanaman jerangau

   Tanaman Boro (Tanaman Jerangau)
 Tanaman ini dikenal sebagai tanaman obat yaitu sebagai obat masuk angin bahasa daerahnya ( Numbo). Tanaman ini hidup didaerah yang lembab atau rawa, tanaman ini mempunyai ciri2 sebagai berikut:
Bertulang daun sejajar
Lunak berbau harum dan berbatang, tekadang ada sebagian dari tumbuhan ini yang batangnya terkubur di tanah dan terkadang timbul, bagian yang di gunakan dari tumbuhan ini adalah keseluruhan bagian tumbuhan.
Biasanya daunnya  yang di ambil, diremas dan di usap ada kepala,tangan pada baby
Dapat juga batangnya di ambil di potong kecil dan di masukan kedalam botol minyak, yang digunakan sebagai manyak urut ( pijat). Dari potongan kecil batang jerangau ini dapat di jadikan gelang dan dapat di pakaikan pada tangan maupun kaki anak manfaatnya agar, sewaktu-waktu jalan jauh atau kehutan kita dapat dengan cepat menggunakanya.

Selasa, 08 Maret 2016

SERAI HUTAN



Serai (Andropogon nardus Linn) atau bahasa daerahnya sirai hutan (sugumau) ABAY. Tumbuhan ini hidup di daratan,  persis sama seperti serai biasa yang sering kita gunakan sebagai bumbu masak, namun sedikit perbedaan dari serai hutan ini adalh,daunya yang agak besar dari serai biasa,batang berwarna kemerah-merahan dan berbau minyak kayu putih.Manfaat dari serai hutan ini adalh sebagai obat selahu ( keseleo).  Bagian yang di gunakan dari tumbuhan ini adalah  seluruh bagian  tumbuhan, caranya dengan mencampur bagian dari serai dengan minyak kayu putih maupun minyak urut lainya dan di oleskan pada bagian tubuh yang mengalami cidra (keseleo) agar awet dan tidak terbuang kita dapat memesukan daun atau batang serai kedalam botol minyak tersebut, dan dapat disimpan. Jika sewaku-waktu di perlukan kita dapat dengan langsung kita gunakan.

DAUN AFA




Daun afa di ambil dari bahasa daerah ( ULUN ABAY). Daun afa ini adalah tanaman yang terdapat di hutan rimba, tumbuhan ini hidup menjalar dipohon yang berada di sekitarnya, memiliki daun yang panjang dan lebar, mempunyai buah sebesar jempol kaki, berwarna hijau dan berwarna kekuningan ketika matag, warna dari buahnya ketika di buka berwarna putih, sedikit berasa manis dan berbau khas.Tumbuhan ini memperbanyak diri dangan biji ( hypogeal). Karena manfaatnya  tumbuhan ini di ambil dan di tanam  di halaman rumah sehingga saat ini kita tidak perlu lagi kehutan untuk mencari tanaman  tersebut,  jika kita inggin melihat tumbuhan ini secara langsung kita dapat berkunjung ke Desa Sentaban, Kecematan Malinau Barat, Kabupaten Mailnau
Pada zamannya tumbuhan afa ini diggunakan sebagai penyedap rasa ( penganti sasa), pada masa sekarangpun  masyarakat masih menmanfaatkan daun afa ini sebagai campuran dari daun ubi kayu (UMUS BILUY). Maupun sebagai  penghilang rasa fangang pada rebung atau bambu muda atau bahasa daerahnya (BULU BATUNG), tidak hanya sampai disitu tumbuhan ini juga di manfaatkan sebagai obat tradisonal bagi masyarakat , yaitu sebagai obat penurun kadar gula (Diabetes), Bagian yang di manfaatkan dari tumbuhan ini adalah daunya.
Cara memanfaatkan tumbuhan ini sebagai obat yaitu dengan mengambil tujuh helai daun afa, cuci dan rebus dengan satu liter air bersih dan tampa ada bahan campuran lainnya. Setelah mendidih, tuang airnya kadalam wadah, dinginkan dan minum dapat juga di minum hangat sesuai dengan kemawan kita. Rasa dari air rebusan daun afa terbut sedikit berasa seperti sasa. Dari beberapa orang masyarakat  yang kami wawancarai untuk memperoleh informasi, ini mereka mengatakan setelah menkonsumsi air rebusan tersebut mereka merasa segar dan yang  tadi sakit dalam perut merasa enakan  jika ingin mendapatkan hasil yang lebih konsumsilah air dari rebusan daun afa  tersebut secara rutin dua atau tiga kali sehari, sekian dari saya semoga dapat bermanfaat kurang dan lebihnya saya mohon di maafkan.